PALEMBANG- Pemerintah Kota Palembang menandai 100 hari kerja pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Ratu Dewa dan Prima Salam (RDPS), dengan serangkaian pencapaian yang diklaim telah langsung dirasakan masyarakat.
Dilantik pada 20 Februari 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto, keduanya langsung tancap gas dengan membagi peran strategis dan turun langsung ke lapangan.
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, menyatakan bahwa pelayanan publik menjadi fokus utama sejak awal kepemimpinannya. Ia menekankan pentingnya pendekatan langsung kepada masyarakat untuk mendengar aspirasi dan keluhan warga.
“Sejak hari pertama, kami turun langsung ke lapangan. Kami ingin pelayanan publik yang responsif dan menyentuh langsung kebutuhan warga. Pemerintah tidak bisa jalan sendiri, butuh kolaborasi semua pihak,” ujarnya.
Dari 45 program prioritas yang telah ditetapkan RDPS, sekitar 75 persen telah terealisasi dalam kurun 100 hari. Program-program tersebut terangkum dalam lima kategori utama:
Palembang Sehat
Meningkatkan layanan kesehatan melalui sistem SIGAP SEHAT (layanan antar jemput pasien dan gawat darurat 119) serta program PASTI SEHAT, yang telah mendaftarkan 18.863 jiwa dalam program JKN. Layanan kesehatan 24 jam di Puskesmas, RSUD Bari, dan RSUD Gandus juga ditingkatkan.
Palembang Cerdas
Fokus pada pendidikan gratis, evaluasi infrastruktur sekolah, dan pencegahan pungutan liar serta bullying. Pemerintah juga menggulirkan bantuan seragam gratis dan beasiswa untuk siswa tidak mampu.
Palembang Peduli
Penyaluran kartu Jamsostek untuk 4.083 pekerja rentan, program bedah rumah, bantuan hukum gratis, serta inovasi Rantang Palembang yang melibatkan sembilan hotel dan melayani 3.674 penerima bantuan kesejahteraan sosial (PPKS). Bantuan modal dan digitalisasi UMKM juga terus dikembangkan.
Palembang Gercep (Gerak Cepat)
Akselerasi dalam penanganan banjir, kemacetan, dan pengelolaan sampah dengan program 1 kelurahan 1 bank sampah. Pelayanan administrasi kependudukan dipermudah lewat layanan Gladiator Hulubalang dan Pojok Adminduk di lima kecamatan.
Palembang Belagak (Bersih, Elok, dan Gagah)
Penataan wajah kota dengan merapikan kabel semrawut, perbaikan jalan rusak, pengurangan sampah plastik, revitalisasi taman kota, hingga pengembangan Galeri Temuan Bawah Air di Pulau Kemaro dan Kampung Tematik.
Pengamat politik sekaligus Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, Prof. Dr. Febrian, menilai kinerja 100 hari RDPS sebagai “lumayan” dan sesuai dengan rencana yang dijanjikan. Meski terkesan “adem ayem”, hal itu dinilai sebagai indikator stabilitas dan penerimaan masyarakat.
“Ada gebrakan yang sesuai dengan rencana 100 hari kerja mereka. Namun masih ada pekerjaan rumah, terutama terkait infrastruktur dan penataan kota yang berkelanjutan,” jelasnya.
Prof. Febrian juga menyoroti beberapa isu klasik seperti penataan pedagang Pasar 16 Ilir, permasalahan Cinde, hingga distribusi peran yang lebih konkret antara wali kota dan wakilnya. Ia menekankan perlunya sinergi dengan Pemprov Sumatera Selatan dan pemerintah pusat agar pembangunan Palembang dapat lebih terarah dan berkelanjutan.
Meskipun sejumlah capaian telah direalisasikan, Ratu Dewa mengakui bahwa belum semua kebijakan berjalan sempurna. Ia berkomitmen untuk terus mengevaluasi arah kebijakan dan memastikan partisipasi publik dalam pembangunan kota.
“Kami menyadari bahwa tidak semua bisa dicapai dalam 100 hari. Tapi ini adalah fondasi untuk lima tahun ke depan,” tegasnya.