PALEMBANG- Strategi politik murah meriah tapi efektif menjadi fokus utama dalam buku Politik Akar Rumput Herman Deru yang resmi diluncurkan oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru di Ballroom The Alts Hotel Palembang, Senin siang (30/6/2025). Buku ini menjadi catatan penting tentang cara baru memenangkan kontestasi politik tanpa harus bergantung pada kekuatan uang semata.
Dalam sambutannya, Herman Deru mengungkapkan bahwa strategi politiknya selama ini bukan hanya tentang pendekatan kepada elite, melainkan fokus membangun kekuatan di tingkat bawah atau akar rumput.
“Suara rakyat adalah kekuatan utama. Tidak perlu mengejar elite kalau akar sudah kuat,” katanya.
Buku yang ditulis oleh Alfrenzi Panggarbesi, Rustam Imron, dan Komalasari ini mengupas perjuangan Deru sejak awal karier politiknya. Ia menjelaskan bahwa pendekatan langsung ke masyarakat desa, petani, dan tokoh lokal justru memberikan efek elektoral yang lebih kuat.
Sebagai bukti efektivitas strategi itu, Herman Deru menyebut hanya menghabiskan biaya sekitar Rp1,9 miliar saat mencalonkan diri sebagai Bupati.
“Bandingkan dengan lawan-lawan saya yang mengeluarkan dana sepuluh kali lipat,” ujarnya. Namun hasilnya, ia justru menang dua periode sebagai bupati dan dua periode sebagai gubernur.
Menurutnya, efektivitas strategi ini hanya bisa didapat dengan ketulusan, kerja keras, dan komunikasi yang konsisten dengan masyarakat. Ia menyebut politik akar rumput sebagai metode yang cocok untuk Indonesia, terutama di daerah-daerah yang masih menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan kedekatan emosional.
Herman Deru juga menyarankan kepada politisi muda agar tidak tergoda jalan pintas.
“Politik bukan sulap. Semuanya harus dijalani dengan proses,” katanya.
Ia bahkan menyebut pentingnya “mendaki dengan tenaga penuh dan memakai ‘double gardan’ jika perlu”.
Buku ini hadir sebagai refleksi perjalanan politik Herman Deru yang selama dua dekade terakhir berhasil membangun karir politiknya dari daerah hingga tingkat provinsi. Ia berharap, buku ini bisa menjadi semacam peta navigasi politik yang nyata.
“Kalau bisa berhasil dengan cara ini, kenapa harus lewat jalur mahal dan elitis?” tanya Herman Deru, menyemangati politisi muda agar lebih dekat dengan rakyat.
Sejumlah tokoh penting tampak hadir dalam peluncuran buku tersebut. Mulai dari anggota DPR RI hingga kepala daerah, akademisi, mahasiswa, dan tokoh masyarakat lainnya.
Salah satu penulis buku menyatakan bahwa tulisan ini bukan sekadar biografi, tapi lebih kepada dokumentasi strategi politik yang membumi.
“Kami melihat gaya politik Deru yang santun dan tidak elitis. Itu yang coba kami angkat,” jelasnya.
Dengan buku ini, Herman Deru membuka ruang baru dalam cara pandang politik. Ia memberi sinyal kuat bahwa politik yang efektif bukan soal dana besar, tapi soal kedekatan, kesungguhan, dan kepercayaan rakyat.