PALEMBANG- Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, melakukan aksi penyamaran dengan menjadi pengemudi ojek online (ojol) demi menelusuri langsung keluhan masyarakat terkait pungutan liar parkir di sejumlah minimarket di Kota Palembang.
Melalui akun media sosial pribadinya, @ratudewa, ia membagikan pengalamannya menyamar sebagai warga biasa dan mengunjungi sejumlah minimarket. Hasilnya, ia menemukan masih banyak juru parkir yang tetap menarik biaya dari pengunjung, meskipun jelas tertera tulisan "Parkir Gratis".
"Banyak sekali pengaduan melalui DM Instagram mengenai juru parkir liar ini, makanya kita langsung tinjau untuk memastikan," ungkap Ratu Dewa.
Dalam tinjauan lapangannya, ia menemukan beberapa juru parkir yang tidak memaksa, namun tetap memungut uang parkir secara tidak resmi. Salah seorang juru parkir bahkan berujar, "Kalau mau bayar ya bayar, kalau nggak mau ya nggak apa-apa."
Ratu Dewa menegaskan bahwa tindakan ini tidak sesuai aturan. Ia mengakui bahwa meski sebagian juru parkir bersikap tertib, masih banyak oknum yang memanfaatkan situasi.
"Memang mereka tidak memaksa dan aku lihat mereka agak sedikit tertib. Namun kemungkinan di beberapa daerah ada oknum-oknum yang tidak tertib," jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang, Juliansyah, menyatakan bahwa seluruh minimarket di Palembang telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota dalam sistem pembayaran parkir. Oleh karena itu, pengunjung tidak seharusnya membayar biaya parkir di minimarket mana pun.
"Minimarket tersebut sudah bayar satu paket untuk seluruh minimarket di Palembang ini, jadi tidak ada lagi biaya parkir untuk pengunjung," tegas Juliansyah.
Pemkot Palembang akan terus melakukan penertiban terhadap praktik parkir liar dan mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan pungutan yang tidak sesuai aturan.