PALEMBANG- Terungkap, ternyata Febrianto pelaku pembunuh Anti Puspita Sari, wanita hamil di Hotel Lendosis Palembang sempat dihantui.
Febrianto mengaku, ia dihantui Anti setelah menghabisi nyawa wanita hamil tersebut.
Dengan mukanya yang hancur, Febrianto lantas menceritakan momen 'pertemuan' dengan Anti itu.
Diketahui setelah menghilang beberapa hari, Febrianto akhirnya ditangkap.
Febri merupakan pelaku pembunuhan Anti yang terjadi pada Sabtu (11/10/2025) lalu.
Febri ditangkap petugas gabungan Jatanras Polda Sumsel dan Satreskirm Polrestabes Palembang ditangkap Desa Sido Mulya lanjut 18, pada Rabu (15/10/2025) sekitar pukul 22.45.
Lantaran melawan dan hendak kabur, pelaku pun diberikan tindakan tegas terukur oleh petugas.
Sambil menahan sakit lantaran tubuhnya terluka, Febri pun mengungkap telah didatangi sosok Anti.
Ia mengaku dalam pelariannya, dirinya merasa diteror korban.
"Saya didatangi korban di dalam kamar," kata Febrianto dilihat dari video di akun Palembang Jurnalis.
Febrianto mengaku korban meminta dirinya untuk mendatangi makamnya.
Selain itu, korban menyuruh dirinya meminta maaf ke keluarga korban.
"Suruh datang ke makam buat ziarah, minta maaf suruh ngadain acara selamatan dan disuruh minta maaf kepada keluarga," kata Febrianto.
Namun belum sempat ia melakukan hal tersebut keburu ditangkap pihak kepolisian.
Febrianto mengaku alasan dirinya tidak menyerahkan diri karena takut.
Sementara itu penangkapan Febri itu juga dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya.
"Iya benar. (Ditangkap) di Banyuasin ," ujar Nandang.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sumsel Kombes Pol Johannes Bangun mengungkapkan bahwa hubungan antara Febrianto dan korban bermula dari perkenalan di aplikasi media sosial atau platform kencan.
"Dari barang bukti yang kita sita ada hubungan (pelaku dan korban) di platform media sosial. Ada kesepakatan di antara mereka untuk bersama-sama ke hotel dan akan kita kembangkan lebih dalam lagi," ujar Kombes Pol Johannes Bangun saat rilis pelaku, Kamis (16/10/2025).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, keduanya check-in di kamar hotel dengan kesepakatan awal tersangka menyerahkan uang tunai Rp 300 ribu kepada korban.
Mereka sempat melakukan hubungan badan.
Namun, ketegangan mulai terjadi ketika tersangka mengajak korban untuk berhubungan intim yang kedua kalinya.
Korban menolak. Penolakan ini, dikombinasikan dengan kemarahan pelaku karena diminta keluar dari kamar, menjadi pemicu utama aksi keji tersebut.
"Pelaku kesal disuruh keluar dari kamar," kata Johannes, menegaskan bahwa motif pembunuhan adalah karena pelaku merasa sakit hati dan marah atas penolakan korban.
Setelah menghabisi nyawa Anti Puspitasari, Febrianto berusaha menghilangkan jejak dan melarikan diri.
Bisnis Gelap
Sebelum tertangkapnya pelaku, Adi Rosadi selaku suami Anti tidak pernah membahas tentang grup booking online yang dimiliki istrinya.
Sepengetahuan Adi, wanita yang sebenarnya tengah mengandung anak keduanya itu punya profesi sebagai kurir makanan.
Namun, Adi tidak menampik dirinya pernah memergoki sang istri sedang chat di WhatsApp dengan pria lain.
Febri diduga kuat adalah pria yang terekam CCTV check-in hotel bareng Anti.
Ketika CCTV tersebut diperlihatkan kepada Adi, Adi mengaku tidak mengenal pria tersebut.
Mengenai penangkapan Febrinto, Adi Rosadi (36) suami korban, mengaku lega.
"Alhamdulillah pelaku sudah ditangkap, saya rasanya lega," ucap Adi dengan suara yang penuh haru kepada Sripoku.com, Kamis (16/10/2025).
Adi juga menegaskan harapannya agar pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya.
"Saya berharap pelaku dihukum seberat-beratnya karena dia sudah menghilangkan nyawa istri saya," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Adi juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak kepolisian, baik Jatanras Polda Sumsel maupun Satreskrim Polrestabes Palembang, atas kerja keras mereka dalam mengungkap kasus ini.
"Saya dan keluarga besar mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah bekerja keras untuk menangkap pelaku," kata Adi dengan penuh haru.