PALEMBANG- Sepasang suami istri asal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, mendatangi rumah Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, meminta agar anak mereka yang diduga kecanduan narkoba jenis sabu bisa dimasukkan ke barak militer untuk dibina.
Warga berinisial BH yang tinggal di Kayuagung itu mengaku sudah tidak mampu lagi mengendalikan anaknya yang berusia 16 tahun dan duduk di kelas X SMKN 2 Kayuagung, yang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, menyampaikan bahwa meski niat orang tua baik, namun sebenarnya mereka mampu secara ekonomi dan sosial, hanya kesulitan mengendalikan anaknya.
“Iya, tujuannya baik karena orang tuanya sudah tidak bisa meng-handle lagi anaknya. Jadi bukan karena tidak mampu, hanya karena orang tuanya tidak ter-handle,” ujar Herman Deru saat ditemui Jumat (30/5/2025).
Deru juga menegaskan bahwa keluarga tersebut terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS) dan anggota TNI, sehingga bukan masalah kemampuan ekonomi. Ia mengingatkan bahwa sudah ada lembaga resmi yang bisa menangani kasus penyalahgunaan narkoba, seperti Rumah Sakit Ernaldi Bahar yang menerima pasien dengan surat rekomendasi dari Badan Narkotika Nasional (BNN).
“Kalau ada orang tua yang tidak bisa meng-handle anaknya, bisa melapor ke kami. Misalnya terkait narkoba bisa ke RS Ernaldi Bahar dengan surat rekomendasi dari BNN,” tambahnya.
Selain itu, terkait masalah kepemudaan, masyarakat juga dapat berkonsultasi dengan Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dispora) serta instansi terkait lainnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel, Edward Candra, menambahkan bahwa persoalan tersebut perlu dilihat dari latar belakangnya karena merupakan urusan pribadi keluarga.
“Ini bagaimana sebabnya harus dilihat dulu. Intinya kami mengimbau masyarakat untuk mendidik dan mempersiapkan anak-anaknya dengan baik melalui contoh dan teladan yang positif,” jelasnya.