PALEMBANG- Kebersamaan antara striker naturalisasi asal Paraguay, Silvio Escobar, dengan Sriwijaya FC resmi berakhir pada Selasa malam, 22 Juli 2025.
Laga uji coba perdana melawan Munial Sport Group (MSG) di Lapangan B, Senayan, Jakarta, yang berakhir dengan skor 0-1 untuk kekalahan Sriwijaya FC, ternyata menjadi penampilan terakhir Escobar dalam balutan jersey Elang Andalas.
Meski gagal mencetak gol, Escobar sempat memberikan kontribusi berarti dengan menyumbang assist untuk gol semata wayang Sriwijaya FC yang dicetak Jechson Felix Gu Tiwu.
Namun, tak lama setelah pertandingan, Escobar menyampaikan salam perpisahan kepada tim. Kepergian mantan bomber Dejan FC dan Semen Padang FC itu disebabkan gagalnya proses negosiasi kontrak antara dirinya dengan manajemen klub.
“Ya, mungkin memang belum rezeki. Kita sudah coba bicara, nego sama manajemen, tapi belum ada titik temu,” ungkap Escobar dikomfirmasi awak media.
Pemain berusia 38 tahun itu mengikuti pemusatan latihan (TC) Sriwijaya FC di PSF Jakarta dan mengenakan jersey nomor 55 selama masa trial.
Meskipun harus meninggalkan tim tanpa hasil yang diharapkan, Escobar tetap menunjukkan sikap profesional dan sportif. Ia mengaku tidak menyimpan kekecewaan yang berlebihan serta berharap yang terbaik bagi mantan rekan-rekannya di Sriwijaya FC.
“Saya hanya bisa mendoakan yang terbaik buat teman-teman yang masih di Sriwijaya FC. Semoga mereka bisa membawa tim ini kembali ke Liga 1, tempat di mana klub ini seharusnya berada,” tuturnya dengan nada tulus.
Keputusan tidak diperpanjangnya masa trial Escobar menandai langkah tegas manajemen Sriwijaya FC dalam menyusun komposisi pemain yang benar-benar dibutuhkan untuk menghadapi ketatnya persaingan di Pegadaian Championship 2025/26.
Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, pelatih kepala Achmad Zulkifli menegaskan bahwa pihaknya hanya akan merekrut pemain yang benar-benar cocok secara teknis, taktis, dan sesuai dengan kebutuhan tim.
Sementara itu, manajemen Sriwijaya FC belum memberikan pernyataan resmi terkait keputusan mereka terhadap Escobar. Namun kabarnya, pihak klub sedang mempertimbangkan beberapa opsi striker lain, baik lokal maupun asing, untuk memperkuat lini depan mereka sebelum kompetisi dimulai pada akhir Agustus mendatang.
Kepergian Escobar juga menjadi sinyal bahwa persaingan untuk posisi striker utama di Sriwijaya FC sangat ketat. Dengan target besar untuk lolos ke Liga 1 musim depan, setiap posisi di skuad Laskar Wong Kito akan diisi oleh pemain-pemain yang siap memberikan kontribusi maksimal, baik dari sisi kualitas individu maupun kemampuannya beradaptasi dengan skema permainan tim.
Kini, publik Sumatera Selatan dan para pendukung setia Sriwijaya FC hanya bisa menunggu kejutan selanjutnya dari manajemen klub.
Apakah akan ada nama besar lain yang datang untuk mengisi lini serang, atau Sriwijaya FC akan mengandalkan talenta muda lokal yang telah menunjukkan performa positif selama pramusim?
Satu hal yang pasti, perjuangan menuju Liga 1 tak akan mudah, dan Sriwijaya FC harus membangun skuad yang solid, kompak, serta sarat determinasi demi menggapai impian besar tersebut